Malang – Sebagai bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan dan pemberdayaan siswa berkebutuhan khusus (ABK), Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang menggelar kegiatan pelatihan bertajuk: “Inovasi Hidroponik Menggunakan Galon Bekas Berbasis Green Religion sebagai Upaya Ketahanan Pangan bagi Siswa ABK.”

Kegiatan yang diadakan Pada Rabu (23/07/2025), diikuti oleh 35 peserta, terdiri dari siswa-siswi SLB kategori B dan C, dengan bimbingan langsung dari guru pendamping dan tim dosen-mahasiswa Unira Malang dari Program Studi PGMI, Agroteknologi dan Psikologi.

Esti Mulayani, S.Pd, Kepala SLB BC Kepanjen, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Diungkapkan bahwa pelatihan ini memperkenalkan teknik hidroponik sederhana sistem sumbu dengan memanfaatkan galon bekas sebagai media tanam. Sayuran yang dibudidayakan antara lain kangkung dan sawi. Proses pelatihan mencakup penyemaian, pemindahan bibit ke media, perawatan, serta penyiraman dengan nutrisi AB mix.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada UNIRA Malang. Pelatihan ini memberi motivasi baru bagi siswa untuk belajar secara aktif, sekaligus melatih kemandirian dan kepedulian lingkungan.” Ungkap Esti.

Tim Unira Malang hadir bersama mahasiswa sebagai fasilitator dan pendamping siswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dirancang untuk menggabungkan ilmu praktis pertanian, strategi pembelajaran inklusif, dan pendekatan psikologis yang empatik. Menurut Melani Albar, M.Pd., pelatihan ini bukan sekadar menanam sayur, melainkan sarana membangun karakter dan ketahanan hidup siswa ABK.

“Kami mengusung pendekatan green religion, yaitu menanam sebagai bentuk ibadah, menjaga ciptaan Allah, dan mencintai lingkungan sebagai tanggung jawab spiritual,” ungkap Melani.

Dalam pelatihan ini, tim PGMI memberikan materi pembelajaran visual dan kontekstual sesuai kebutuhan siswa, tim Agroteknologi membimbing teknik budidaya tanaman hidroponik, dan tim Psikologi memberikan dukungan emosional dan sosial agar proses belajar berlangsung nyaman dan bermakna. Salah satu siswa bernama Adi tampak antusias dan bangga dalam mengikuti kegiatan tersebut. “Aku senang belajar menanam, nanti aku akan menanam di sayuran di rumah untuk dimasak” ujarnya dengan penuh semangat.

Nanik Ulfa selaku tim dan perwakilan dari timlas (tim sebelas) LPPM Unira Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan anak-anak berkebutuhan khusus melalui pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan. “Kami juga berharap sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah seperti ini dapat terus berkelanjutan dan berdampak luas.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *